Selamat Datang di blog ZEB CIVIL. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa tinggalkan komentar dan follownya ya bro...

Kamis, 23 Juni 2011

Lingkup Pekerjaan Survey Topografi

Dalam melakukan pekerjaan survey topografi kita mesti benar-benar mengikuti tahap demi tahap agar pekerjaan yang kita laksanakan nantinya mencapai hasil yang maksimal. Berdasarkan pengalaman saya selama ini Lingkup Pekerjaan Survey Topografi meliputi:
1.   Pekerjaan persiapan
Pekerjaan Persiapan meliputi :
a.       Menyiapkan surat-surat ijin untuk pelaksanaan
b.       Mengadakan pengarahan kepada seluruh personil.
c.        Mengadakan checking kalibrasi terhadap peralatan yang akan digunakan.
d.       Menyiapkan perlengkapan-perlengkapan bahan pengukuran (Blangko ukur, blangko hitungan dll).
e.        Menyiapkan Base Camp dan peralatan kantor.
f.        Mobilisasi peralatan/personil ke lokasi.

2.   Pekerjaan pengumpulan data
Data-data yang dikumpulkan untuk melaksanakan pekerjaan ini antara lain meliputi : 
a.       Peta topografi skala 1 : 25.000 ; 1 : 50.000 
b.      Data-data atau Diskripsi Bench Mark yang ada atau titik ikat.
c.   Data lain yang ada hubungannya untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan ini.
3.   Pekerjaan orientasi lapangan
Pekerjaan Orientasi lapangan ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan selesai. Maksud pekerjaan ini adalah untuk pengenalan daerah atau lokasi embung.

4.   Pembuatan dan pemasangan patok
a.   Patok kayu
Pekerjaan Pemasangan patok kayu ini dilakukan setelah pekerjaan persiapan dan orientasi lapangan selesai. Adapun pekerjaan pembuatan dan pemasangan patok kayu ini adalah sebagai berikut : 
1.       Patok kayu dipilih dari jenis kayu yang keras dengan ukuran 5 x 7 cm, panjang 70 cm 
2.      Patok kayu ditanam sedalam ± 40 cm dan dibagian ujung dicat warna merah serta diberi paku (untuk centering) 
3.       Semua patok kayu diberi kode atau nomor urut

b.   Patok beton BM dan CP
Patok beton Bench Mark (BM) ini dipasang disetiap lokasi rencana telaga. Ukuran patok beton BM tersebut adalah 20 x 20 x 100 cm.

5.   Pengukuran situasi detail
Tujuan pengukuran situasi detail ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang detail bangunan, atau gambaran pada daerah yang di peta-kan (misalnya rumah, jalan, bangunan sawah dll). Adapun prosedur atau ketentuan dalam pelaksanaan pengukuran situasi detail ini adalah sebagai berikut :

a.       Alat yang digunakan adalah theodolite T-0
b.      Metode yang digunakan memakai sistim spot height yaitu kombinasi untuk mengukur sudut menggunakan theodolite sedang untuk elevasinya dengan waterpass.

6.   Pengukuran penampang melintang ( cross section )
a.       Pengukuran Cross Section dilakukan pada setiap patok beton dan setiap patok kayu di lokasi embung.
b.      Lebar pengambilan Cross Section adalah selebar embung ditambah kekiri dan kekanan ± 30 m.
c.       Pengukuran Cross Section diambil tegak lurus terhadap embung dan disesuaikan dengan permukaan tanahnya yaitu: Pengukuran pada dasar tanggul, pada permukaan atas tanggul pada tepi dasar, as dasar embung.
d.      Alat yang digunakan untuk perngukuran cross section ini adalat jenis Automatic Levelling untuk lokasi yang datar dan jenis Theodolite T.0 untuk lokasi yang curam.

7.   Pengolahan data dan penggambaran
a.   Pengolahan data ( penghitungan ).
Dalam pelaksanaan penghitungan data pengukuran baik poligon , waterpas, situasi maupun penampang melintang mengacu pada kerangka acuan kerja yang ada  serta menggunakan software exel
b.   Penggambaran.
Sedangkan dalam pelaksanaan penggambaran  baik itu peta situasi, long section serta cross section  menggunakan software jenis Softdesk, AutoCAD  serta mengacu pada kerangka acuan kerja yang ada dan berpedoman pada buku kriteria perencanaan irigasi KP.07.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar