Selamat Datang di blog ZEB CIVIL. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa tinggalkan komentar dan follownya ya bro...

Jumat, 29 Juli 2011

Tata Kota di Tinjau Kajian Aspek Fisik


Hampir semua orang sudah mengenal apa yang namanya sebuah kota namun banyak yang mengartikannya hanya sebatas menunjukkan pada bangunan besar, tinggi dan saling berdekatan seperti yang terlihat di berbagai kota besar di seluruh dunia. Sebenarnya bila di pahami lebih dalam sebenarnya perkotan mempunyai
sejarah panjang dan membanggakan dan tidak hanya di tandai dengan bangunan-bangunan tinggi saja tapi terbentuk dalam waktu yang tidak singkat.
Dalam pengertian sebenarnya kota lebih menggambarkan sebuah wilayah dan lingkungan yang berbeda dengan daerah sub-kota atau pedesaan. Kota menunjukkan pemetaan bangunan yang lebih padat dengan adanya perilaku pola yang melebihi antara berbagai kegiatan dan kegunaan. Kota juga di tunjukkan dengan adanya batasan yang jelas pada ruang atau tempat warganya melakukan pertemuan serta berbisnis. Hal-hal ini membuat suatu sestem hubungan yang lebih besar dan lebih menyeluruh daripada perancanagan masing-masing gedung dan memerlukan perhatian khusus agar di dapat hasil yang terbaik. Penataan berbagai faktor ini, termasuk perancangan bangunan dan lansekap, ruang terbuka dan transportasi ini yang di sebut sebagai perancangan kota dan pedoman ini memberikan contoh-contoh yang jelas dari standar dan terapannya yang di perlukan untuk membuat tempat yang berhasil dan patut di kenang.
Perancangan kota ini juga di maksudkan untuk melakukan pentaan agar pembangunan sebuah kota memiliki keteraturan sehingga tercipta suasana kota yang nyaman dan baik. Sarana untuk penduduk adalah suatu jaringan ruang-ruang publik seperti jalan, alun-alun, plaza, tempat parker dan troktoar yang terdiri dari ruang-ruang yang berhubungan dan dapat dimanfaatkan bersama oleh warga kota dalam kehidupannya sehari-hari. Ruang publik inilah yang jelas menunjukkan suatu kota. Dalam hal ini perhatian utama ditujukan pada pusat-pusat penggunaan bercampur (mixed-use centers) yaitu lokasi-lokasi yang sudah menjadi titik utama dengan intensitas yang lebih tinggi dalam kawasan yang lebih besar. Penekanan pada pembangunan campuran ini juga di maksudkan  untuk mencapai tujuan-tujuan lain dalam rencana keseluruhan (comprehensive plan) yang berkaitan dengan :
- Pengembangan ekonomi
- Persyaratan untuk mencapai pemilihan dan mobilitas
- Perlindungan terhadap kepemilikkan dan lingkungan alam
- Peninggkatan sumber-sumber budaya, sejarah dan alam
- Efesiensi penggunaan prasarana beserta persyaratan pelayanana public yang aman dan ekonomis.
Pedoaman perancangan kota mewujudkan tujuan-tujuan di atas dengan menyediakan :

  • Suatu defenisi yang jelas dari tujian perancangan kota yang termuat dalam suatu rencana keseluruhan yang diketahui oleh warga pengembang dan pengambil keputusan
  • Suatu alat yang dapat digunakan oleh para perancang dalam menggunakan pendekatan atau teknik tertentu dalam rencana mereka untuk mencapai tujuan-tujuan perancangan kota.
  • Suatu dasar yang seragam dan konsisten terhadap penilaian proposal pembangunan oleh Dewan Kota dan Penasehat Pengawas Kota.

Perancangan yang terbaik merupakan dasar bagi terbentuknya kota yang baik. Banyak kota yang terbentuk di masa lalu karena perintah raja atau seseorang yang diktator. Merancang kota dalam suasana demokrasi adalah lebih sulit, pendapat semua orang harus dihargai dan informasi harus diberikan  kepada semua orang. Kerena itu, pedoman perancangan kota harus lebih mengedepankan sifat mendidik dari pada ambisi merancang kota sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar